Wednesday, May 27, 2009

Konflik Sosial

Pengelompokkan yang terjadi dalam masyarakat memunculkan perbedaan-perbedaan. Perbedaan sosial ini berdampak pada terjadinya konflik sosial.

Konflik sosial biasanya dipahami sebagai suatu proses sosial disasosiatif atau saling bertentangan antarpihak. Dalam proses tersebut, masing-masing pihak berusaha saling menguasai atau berebut pengaruh. Cara yang ditempuh bisa menggunakan kekerasan atau nonkekerasan.
Coser membedakan konflik dalam dua kgr sebagai berikut:
a. Konflik realistik, yaitu pertentangan yang bersumber pada rasa frustasi mengenai hal-hal spesifik dalam sebuah hubungan.
b. Konflik nonrealistik, yaitu pertentangan yang timbul bukan karena adanya persaingan untuk mencapai tujuan spesifik tertentu, melainkan lebih disebabkan oleh keinginan untuk melepaskan ketegangan terhadap kelompok lain dalam masyarakat. Disini, konflik merupakan tujuan.
Faktor Penyebab Konflik
a. Perbedaan individual
b. Perbedaan kebudayaan
c. Perbedaan kepentingan
d. Perubahan sosial
Fungsi dan Akibat Konflik
a. Konflik akan meningkatkan soliditas sebuah kelompok yang kurang kompak.
b. Konflik dalam kelompok tertentu akan melahirkan kohesi dengan kelompok lainnya dalam bentuk aliansi.
c. Konflik di dalam masyarakat biasanya akan menggugah warga yang semula pasif untuk kemudian memainkan peran tertentu secara lebih aktif.
d. Konflik juga memiliki fungsi komunikasi. Melalui konflik, masing-masing pihak menjadi semakin yakin akan posisi lawannya.
Cara Mengatasi Konflik
a. Paksaan/Koersi. Cara ini dilakukan dengan memaksa para pihak yang bersengketa untuk mengadakan perdamaian.
b. Arbitasi. Arbitrasi merupakan proses untuk mengatasi konflik dengan melalui pihak tertentu, yaitu arbitrator.
c. Mediasi. Mediasi adalah cara penyelesaian konflik dengan menggunakan pihak ketiga yang memiliki hubungan baik dengan para pihak yang berkonflik.
d. Negoisasi. Negoisasi merupakan cara penyelesaian konflik atas inisiatif pihak-pihak yang berkonflik.

Energi setiap individu melimpah adanya hanya lebih sering penyaluran yang salah tempat (Kukuh Widyatmoko, 2007)

0 comments: