Secara tidak disadari dalam kurun waktu tertentu individu atau kelompok mengalami pergerakan sosial. Pergerakan atau perpindahan individu atau kelompok dalam Sosiologi dinamakan mobilitas sosial.
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari satu kedudukan atau tingkat sosial ke yang lainnya. Hal ini mungkin berupa naik ke atas dalam tangga sosial, memanjat ke puncak, atau terjun ke bawah.
Jenis-jenis Mobilitas Sosial
1. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal adalah pergerakan atau perpindahan orang atau kelompok ke atas atau ke bawah dalam sebuah pelapisan sosial. Menurut Giddens (1993), mobilitas vertikal berarti gerakan ke atas atau ke bawah dalam skala sosial ekonomi.
2. Mobilitas Horizontal (Lateral)
Mobilitas horizontal (lateral) menunjuk pada gerakan seseorang atau kelompok dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang masih berada pada satu ranking sosial. Dapat pula berupa perpindahan seseorang atau kelompok secara geografis dari satu tempat tinggal, kota atau wilayah ke tempat tinggal, kota atau wilayah lain. Oleh karena itu, mobilitas ini sering disebut juga sebagai mobilitas geografis.
3. Mobilitas Intragenerasi dan Antargenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status yang dialami oleh seseorang dalam masa kehidupannya. Adapula yang berpendapat bahwa mobilitas intragenerasi adalah perubahan kedudukan sosial seseorang selama kehidupan dewasanya. Contoh, seorang yang mulai bekerja sebagai kasir bank namun kemudian berhasil menjadi kepala cabang pada bank yang bersangkutan disebut mengalami mobilitas vertikal naik dalam satu generasi.
Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status yang dicapai seseorang yang berbeda dari status orang tuanya. Dalam mobilitas antargenerasi, yang berubah adalah status anak-anak jika dibandingkan dengan status orangtuanya.
Faktor-faktor Mobilitas Sosial
1. Faktor struktur
Faktor struktur adalah faktor yang menentukan jumlah dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya. Faktor ini terdiri atas: (a) struktur pekerjaan, (b) struktur ekonomi, (c) perbedaan kesuburan, (d) penghambat dan penunjang mobilitas.
2. Faktor individu
Faktor-faktor individual akan banyak berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan mencapai kedudukan tinggi. Faktor-faktor individual mencakup: (a) perbedaan bakat/kemampuan; (b) perilaku yang berorientasi pada mobilitas; dan (c) kemujuran.
Saluran-saluran Mobilitas Sosial
1. Keluarga
2. Pendidikan
3. Ekonomi
4. Politik
5. Lembaga Keagamaan
6. Militer
7. Organisasi Keahlian
Dampak Mobilitas Sosial
1. Dampak negatif moblitas sosial bagi individu
Walaupun mobilitas vertikal ke atas dinilai menguntungkan, namun ada dampak psikologis yang ditimbulkannya, seperti ketegangan dalam mempelajari peran baru dari jabatan barunya; keretakan hubungan antar anggota.
2. Dampak negatif mobilitas sosial bagi kelompok
Mobilitas sosial vertikal ke atas yang dialami kelompok sosial tertentu dapat juga menimbulkan dampak dan dalam bentuk konflik sosial. Jika mobilitas naik satu kelompok tidak mengancam kedudukan kelompok lain, maka tidak ada alasan bagi timbulnya konflik sosial.
Kebahagiaan hidup lebih banyak terbatasi oleh pikiran sesaat (Kukuh Widyatmoko, 2008)
Wednesday, May 27, 2009
Mobilitas Sosial
Posted by Sosiologi "Out of The Box"mlg at 8:34 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment