Makin banyak orang mengalami kegamangan menyikapi kehidupan yang makin gersang. Maka jangan heran makin banyak orang melangkah secara ngawur. Untuk mengurangi jumlah yang ngawur dalam melangkah perlu upaya dari diri sendiri. Minimal Anda perlu berupaya. Ada beberapa langkah sederhana untuk mengurangi jumlah kengawuran. Perhatikan untaian huruf. Rangkaian kalimat-kalimat di bawah ini :
INTERAKSI
Saat ini tidak berlebihan jika dikatakan jaman individualis. Orang makin merasa mamapu mencukupi kebutuhan dengan kemampuan diri sendiri. Orang makin mengurangi berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan munculnya kecurigaan satu orang dengan individu lain. Maka orang makin membatasi untuk berinteraksi. Orang bergulat dengan dunianya sendiri. Orang mengabagaikan nilai lebih dari interaksi. Orang luba bahwa sejak lahir butuh orang lain. Maka perlu mulai dibuka kembali interaksi dengan orang lain. Ada keterbatasan dalam diri namun ada kelebihan dari orang lain yang mampu melengkapi kekuarangan dalam diri. Jalinlah interaksu secara terus menerus
NOL
Interaksi menyiratkan keterbatasan diri kita di tengah kesempurnaan. Namun manusia mana yang sempurna dalam mengarungi samudra luas kehidupan. Dengan berinteraksi menandakan bahwa diri kita dalam kondisi “nol” tidak bernilai, tidak ada artinya. Dengan kondisi “nol” penyadaran bahwa kehidupan terlalu kuat untuk diarungi sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain. Dunia terlalu gelap dijalanji seorang diri tanpa orang lain. Hanya dengan mengenolkan diri kita dibangkitkan untuk bergandengan bersama orang lain
DEDIKASI
Dalam keterbatsan diri mariki kita berikan diri secara penuh selama berinteraksi. Kita memberikan secara penuh artinya bahwa saya memiliki kemampuan tetapi masih banyak hal yang tidak ketahui dan miliki untuk menjalani kehidupan ini. Berikan diri secara penuh bagi kehidupan. Kemampuan diri tidak cukup hanya untuk diri sendiri tetapi berikanlah diri bagi kehidupan itu sendiri. Banyak orang mendedikasikan kehidupannya bagi diri sendiri semata tanpa mau melihat keadaan orang lain.
OLAH
Dengan mendedikasikan diri secara penuh terhadap kehidupan maka secara terus menerus kita diajak untuk mengolah kelebihan dan kekuaranga. Bukan hanya membanggakan kelebihan semata namun secara terus menerus mengangisi kekuarangan. Hanya dengan berinteraksi kita diberi kesempatan untuk belajar terus bersama orang lain. Belajar bersama orang lain caranya dengan mengolah kelebihan dan kekuarang masing-masing. Maka muncullan kesadaran diri bahwa kesempurnaan dalam diraih saat berinteraksi bersama orang lain. Itulah kesempatan pembelajaran tak ternilai dari hidup dan kehidupan
SINAR
Menyadari kelebihan dan kekuarangan maka diri sendiri dapat memberikan kontribusi bagi orang lain. Apa yang dapat saya bagikan kepada orang lain demi kemajuan dan perkembangan orang. Dengan diri mampu memberikan kemampuan bagi orang lain maka diri kita menjadi penerang bagi orang lain. Jangan sampai menjadi penghambat bagi orang lain. Tetapi tempatkanlah diri sebagai penerang bagi orang lain. Jadikanlah pendorong bagi kemajuan orang itu. Itulah peran penerang bagi kehidupan dan hidup orang lain.
AJEG
Lakukanlah peran penerang bagi orang lain secara terus menerus setiap saat. Dan, usahakan dari waktu ke waktu semakin banyak orang yang mendapat menerangan dari diri kita. Dalam kondisi apa pun orang lain berikan penerangan. Lihatlah orang lain sebagai individu yang layak untuk mengalami kemajuan. Jangan dilihat seberapa tinggi tetapi ajaklah selangkah. Demi selangkah, maka dari usaha terus menerus itulah dapat terlihat kemajuan dari wkatu ke waktu. Lakukanlah secara tahapan.
TULUS
Di tengah individu makin materialistis tetaplah pada pendirian bahwa pemberian secara tulus kepada orang lain tetap memberikan arti lebih tinggi dai materi. Materi terlalu sedikit untuk menghargai ketulusan. Biarlah kehidupan sendiri yang mencukupkan kebutuhan materi kita. Janganlah kita mencampuri kehidupan agar memberi berdasar ukuran diri sendiri. Kehidupan memiliki ukurannya sendiri. Kita tidak berhak dan tidak layak mengatur kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan. Rasakan hasilnya saat kita memberikan secara bagi kehidupan. Dan bandingkan bagaimana hasilnya saat diri kita mencampuri kehidupan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan.
Setelah merasakan hasil, maka layklah kita mengkampanyekan metode INDOSAT terhadap orang disekitar kita. Maka kita sendir dan orang lain makin terpacu untuk terus mengkampanyekan metode INDOSAT tersebut.
INTERAKSI
Saat ini tidak berlebihan jika dikatakan jaman individualis. Orang makin merasa mamapu mencukupi kebutuhan dengan kemampuan diri sendiri. Orang makin mengurangi berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan munculnya kecurigaan satu orang dengan individu lain. Maka orang makin membatasi untuk berinteraksi. Orang bergulat dengan dunianya sendiri. Orang mengabagaikan nilai lebih dari interaksi. Orang luba bahwa sejak lahir butuh orang lain. Maka perlu mulai dibuka kembali interaksi dengan orang lain. Ada keterbatasan dalam diri namun ada kelebihan dari orang lain yang mampu melengkapi kekuarangan dalam diri. Jalinlah interaksu secara terus menerus
NOL
Interaksi menyiratkan keterbatasan diri kita di tengah kesempurnaan. Namun manusia mana yang sempurna dalam mengarungi samudra luas kehidupan. Dengan berinteraksi menandakan bahwa diri kita dalam kondisi “nol” tidak bernilai, tidak ada artinya. Dengan kondisi “nol” penyadaran bahwa kehidupan terlalu kuat untuk diarungi sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain. Dunia terlalu gelap dijalanji seorang diri tanpa orang lain. Hanya dengan mengenolkan diri kita dibangkitkan untuk bergandengan bersama orang lain
DEDIKASI
Dalam keterbatsan diri mariki kita berikan diri secara penuh selama berinteraksi. Kita memberikan secara penuh artinya bahwa saya memiliki kemampuan tetapi masih banyak hal yang tidak ketahui dan miliki untuk menjalani kehidupan ini. Berikan diri secara penuh bagi kehidupan. Kemampuan diri tidak cukup hanya untuk diri sendiri tetapi berikanlah diri bagi kehidupan itu sendiri. Banyak orang mendedikasikan kehidupannya bagi diri sendiri semata tanpa mau melihat keadaan orang lain.
OLAH
Dengan mendedikasikan diri secara penuh terhadap kehidupan maka secara terus menerus kita diajak untuk mengolah kelebihan dan kekuaranga. Bukan hanya membanggakan kelebihan semata namun secara terus menerus mengangisi kekuarangan. Hanya dengan berinteraksi kita diberi kesempatan untuk belajar terus bersama orang lain. Belajar bersama orang lain caranya dengan mengolah kelebihan dan kekuarang masing-masing. Maka muncullan kesadaran diri bahwa kesempurnaan dalam diraih saat berinteraksi bersama orang lain. Itulah kesempatan pembelajaran tak ternilai dari hidup dan kehidupan
SINAR
Menyadari kelebihan dan kekuarangan maka diri sendiri dapat memberikan kontribusi bagi orang lain. Apa yang dapat saya bagikan kepada orang lain demi kemajuan dan perkembangan orang. Dengan diri mampu memberikan kemampuan bagi orang lain maka diri kita menjadi penerang bagi orang lain. Jangan sampai menjadi penghambat bagi orang lain. Tetapi tempatkanlah diri sebagai penerang bagi orang lain. Jadikanlah pendorong bagi kemajuan orang itu. Itulah peran penerang bagi kehidupan dan hidup orang lain.
AJEG
Lakukanlah peran penerang bagi orang lain secara terus menerus setiap saat. Dan, usahakan dari waktu ke waktu semakin banyak orang yang mendapat menerangan dari diri kita. Dalam kondisi apa pun orang lain berikan penerangan. Lihatlah orang lain sebagai individu yang layak untuk mengalami kemajuan. Jangan dilihat seberapa tinggi tetapi ajaklah selangkah. Demi selangkah, maka dari usaha terus menerus itulah dapat terlihat kemajuan dari wkatu ke waktu. Lakukanlah secara tahapan.
TULUS
Di tengah individu makin materialistis tetaplah pada pendirian bahwa pemberian secara tulus kepada orang lain tetap memberikan arti lebih tinggi dai materi. Materi terlalu sedikit untuk menghargai ketulusan. Biarlah kehidupan sendiri yang mencukupkan kebutuhan materi kita. Janganlah kita mencampuri kehidupan agar memberi berdasar ukuran diri sendiri. Kehidupan memiliki ukurannya sendiri. Kita tidak berhak dan tidak layak mengatur kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan. Rasakan hasilnya saat kita memberikan secara bagi kehidupan. Dan bandingkan bagaimana hasilnya saat diri kita mencampuri kehidupan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan.
Setelah merasakan hasil, maka layklah kita mengkampanyekan metode INDOSAT terhadap orang disekitar kita. Maka kita sendir dan orang lain makin terpacu untuk terus mengkampanyekan metode INDOSAT tersebut.
0 comments:
Post a Comment