Malang pada penutup Bulai Mei 2010 sepanjang Jalan Besar Ijen berubah total. Yang biasanya lalu lalang kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, saat bulan Mei yang ada para pejalan kaki dengan kostum tempo dulu. Selain itu ada delman, ada para pedang dengan stan berbahan dedaunan dan bambu.
Ada aneka barang yang dijajakan. Dibawah ini hasil liputan siswi dari SMAK Santa Maria Malang dalam even "Malang Tempoe Doeloe."
Wawancara dengan Bapak Abu, Pemilik salah satu stan barang antik.
Saya : Selamat siang Bapak, Bolehkah saya mewawancarai anda sebentar?
Pak Abu : Oh… boleh silahkan.
Saya : Maaf Pak, kalau boleh tahu bapak hobby atau memang pekerjaan bapak mengumpulkan barang-barang kuno ini?
Pak Abu : Ini adalah pekerjaan saya. Saya sudah menggeluti bidang ini selama 30 th.
Saya : Bagaimana cara Bapak mendapatkan barang-barang ini, sedangkan yang kita tahu barang-barang ini sangat kuno?
Pak Abu : Saya memperoleh barang-barang ini dari orang-orang yang kuno. Maksudnya orang-orang yang punya barang-barang ini dari jaman penjajahan belanda.
Saya : Susah apa tidak pak, memperoleh barang yang kuno seperti ini?
Pak Abu : Kalau saya langsung saja ke rumah-rumah yang memiliki barang-barang kuno. Karena pasti lebih gampang. Daripada meminta kepada pedagang yang lain belum tentu juga kita dapat memperoleh barang yang bagus sesuai dengan yang kita inginkan.
Saya : Ke mana saja barang bapak di jual selain acara ini?
Pak Abu : Kalau sehari-hari saya punya gallery di jalan Tata Surya 2-14. Tapi biasanya barang saya banyak di minta orang Jepang. Setiap 1 bulan sekali saya selalu mengirim barang-barang ini ke Jepang.
Saya : Wah… Terima kasih banyak pak. Karena saya sudah diperbolehkan melakukan Wawancara.
Pak Abu : Iya sama-sama
Saya : selamat siang Bu, boleh saya melakukan wawancara sebentar?
Ibu : Silahkan dek..
Saya : Bagaimana kegiatan Ibu bila ada Festival seperti MTD ini bu?
Ibu : Jujur saja sangat sibuk karena di acara seperti ini dagangan yang saya jual meningkat sampai 5 kali lipat dari hari biasanya.
Saya : Apa ini merupakan pekerjaan tetap Ibu?
Ibu : Iya, Biasanya saya hanya menerima pesanan saja di rumah tapi karena ini event besar jadi saya membuka stand si sini.
Saya : Wah… Keliatannya Ibu sangat sibuk. Ya sudah bu, silahkan dilanjutkan. Terima kasih banyak Bu.
Ibu : Sama-sama mbak.
Wawancara dengan Bapak Amien, Penjual Gulali di MTD
Saya : permisi pak, saya mau minta gulali bathoknya 2 sama gulali merah yang 3000.
Pak : Mau bentuk yang apa mbak?
Saya : Yang bundar saja. Maaf pak boleh wawancara sebentar?
Pak : Boleh aja mbak, tapi klo bisa jawabannya yang pendek-pendek aja
Saya : Oh… Ya pak. Udah lamaa pak berjualan gulali ini?
Pak : Sudah dari jaman saya kuliah, karena kita semua sekeluarga berjualan gulali.
Saya : Udah berapa lama?
Pak : ya sudah 8 th yang lalu.
Saya : Susah tidak pak, membuat gulali?
Pak : Sebenernya tidak juga kan harus telaten saja
Saya : Bahan dasarnya apa aja pak? Apa gulali biasa dan gulali bathok bahan dasarnya berbeda?
Pak : Pasti lain mbak, kalau gulali yang biasa ini bahan dasarnya gula putih biasa, tapi kalau yang bathok bahan dasarnya gula merah bathok. Selain itu gulali bathok punya saya ini gula jawanya asli jadi harga tidak murah dan kualitasnya bagus.
Saya : Terima kasih banyak ya pak..
Wawancara dengan Bapak Asmawan, pedagang mainan pasar
Saya : Siang pak. Saya mau wawancara sebentar?
Pak : Iya mbak. Silahkan
Saya : Yang bapak jual mainan apa pak?
Pak : Ini macam-macam mainan pasar
Saya : Biasanya jualan dimana saja pak?
Pak : Saya biasanya jualan di daerah Kepanjen, Kebalen, Jodipan
Saya : satu mainan berapa harganya?
Pak : Kalau yang tanah liat ini harganya biasanya 1000, tapi berhubung ini ada event jadi saya jual 2000.
Saya : Tapi maaf pak. Apa tidak rugi, kalau menyewa stan seperti ini?
Pak. : Klo di bilang rugi juga tidak tapi yang saya dapat tidak terlalu banyak
Saya : Oh… Ya sudah pak… terima kasih ya.. moga-moga cepat laku semuanya pak.
Lita XI SMAK Santa Maria Malang
0 comments:
Post a Comment