Mon-mon adalah seekor monyet yang bekerja sebagai satpam di sebuah Bank yaitu Bank khusus untuk hewan-hewan menyimpan persediaan makananya. Mon-mon adalah monyet yang selalu berpikir positif. Hal inilah yang membuat Mon-mon di sukai hewan-hewan yang lain dan mereka sangat loyal terhadap dia. Mengapa hewan-hewan yang lain bisa sangat loyal terhadapnya? Salah satu alasannya adalah karena Mon-mon adalah seorang motivator, ia selalu mendamping mereka di saat mereka dalam situasi buruk atau menyenangkan, serta selalu mengarahkan mereka untuk melihat sisi posotif yang tengah dialaminya. Hal ini membuat Bun-bun sang beruang penasaran. Suatu hari ketika Bun-bun menemui Mon-mon dan bertanya,”aku tidak mengerti! Bagaimana kamu dapat berpikir positif sepanjang waktu? Bagaimana kamu dapat melakukannya?” jawab Mon-mon, “ tiap bangun pagi aku berkata kepada diriku, aku punya dua pilihan hari ini: memilih berada dalam situasi yang baik atau situasi yang buruk, dan aku memilih situasi yang baik. Tiap kali terjadi sesuatu, bagiku selalu ada dua pilihan: menjadi korban atau menarik suatu palajaran, dan aku memilih pilihan kedua yaitu menarik suatu pelajaran dari apa yang aku alami . setiap kali seseorang menyampaikan keluhanya, aku mendengar sambil mengambil sisi positifnya.” “ tetapi tidak selalu semudah itu!” protes Bun-bun. “memang” kata Mn-mon. “ Hidup adalah sebuah pilihan. Kita bisa memilih berada dalam keadaan yang baik atau buruk dan bagaimana kita merespon suatu keadaan, berpengaruh pada segala sesuatu di sekitar kita. Jadi tentukan pilihanmu.” Beberapa tahun kemudian, Bun-bun mendengar bahwa Mon-mon mengalami suatu musibah yang tidak pernah terpikirkan. Suatu pagi saat pintu belakang Bank sedang tidak terkunci, tiga hewan buas dan bersenjata masuk untuk merampok. Mereka memaksa Mon-mon membuka brankas, karena tanggannya gugup sehingga dia salah memutar nomor kombinasinya. Para perampok menjadi panik dan menembaknya. Untunglah, Mon-mon segera dilarikan ke RS binatang. Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Mon-mon diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru yng masih berada di dalam tubuhnya. Bub-bun kembali menemui Mon-mon enam bulan setelah musibah itu. Bun-bun bertanya “ apa yang kamu pikirkan saat terjadi perampokan?” “hal pertama yang melintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang Bank,” jawab Mon-mon. “Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua piliahan: hidup atau mati. Dan aku memilih untuk hidup.” “apakah kamu tidak takut?” Tanya Bun-bun. “ Aku ditangani oleh binatang-binatang yang sudah ahli dalam hal mengoperasi dan mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi di wajah mereka aku menjadi sangat takut. Mata mereka seolah-olah berkata ‘monyet ini akan mati’. Aku tahu, aku harus mengambil tindakan. Di situ ada suster domba yang gemuk bertanya padaku apakah aku mempunyai alergi? Ya, jawabku. Mereka diam sejenak menunggu jawabanku . aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, ‘alergi peluru’. Mereka pun tersenyum, saat itulah aku berkata, aku memilih untuk tetap hidup. Tolong operasi aku sebagai monyet hidup, bukan monyet mati. Mon-mon dapat hidup sampai sekarang, bukan hanya karena keahlian hewan-hewan yang menanganinya, tetapi juga karena sikap hidupnya yang mengagumkan.
Saturday, November 7, 2009
(4) Monyet Berpikir Positif
Labels: Dongeng Satwa Inspiratif
Posted by Sosiologi "Out of The Box"mlg at 11:10 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment