Kecerdasan Kreatif

Kecerdasan Kreatif Melengkapi Kecerdasan Intelektual

Judul Buku : Creative Intelligence

Penulis : Alan J. Rowe

Penerbit : Kaifa

Tahun Terbit : cet. 1 2005

Tebal : 223 + indeks

Ilmu pengetahuan terus berkembang. Mengungkap hal-hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Begitu pun dalam hal kecerdasan. Kecerdasan juga mengalami kemajuan dan perkembangan pesat.

Kecerdasan selama hanya pada pahami kecerdasan intelektual, seiring dengan kemajuan manusia-manusia unggul, mampu mengungkap kecerdasan selain intelektual. Setelah kecerdasan intelektual, mengemuka Kecerdasan Emosional. Lalu Kecerdasan Spiritual. Kemudian Kecerdasan Sosial. Kemudian, Kecerdasan Majemuk. Dan, ada pula Creative Intelligence (Kecerdasan Kreatif).

Tokoh yang terkenal bagi Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Sosial adalah Daniel Golleman. Ada pula tokoh Howard Gardner dengan ide kecerdasan Majemuk yaitu delapan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu.

Sungguh dinamika kecerdasan sangat cepat dan tinggi. Lalu, siapa, bagaimana dengan Kecerdasan Kreatif ?

Kecerdasan Kreatif sangat dekat dan berguna bagi dunia pendidikan. Terlebih dalamproses pembelajaran terlebih dikaitkan dengan peran teknologi. Dan, ini masih dihubungkan dengan peran otak kiri -otak kanan.

Selain itu Kecerdasan Kreatif memiliki kontribusi dalam menghadapi serta memecahkan masalah yang mesti dihadapi. Kecerdasan Kreatif bermanfaat untuk mendekati suatu masalah. Agar dapat memahami Kecerdasan Kreatif ada beberapa tipe kepribadian.

Manfaat yang individu dengan Kecerdasan Kreatif yang dipunyai sungguh sangat membantu dalam mengolah otak yang kita punyai. Kecerdasan Kreatif membuat kita mengaktualisaikan dengan sudut pandang yang lain dari sebelumnya.

Banyak tokoh-tokoh yang berpengaruh bagi dunia dan kehidupan kita sampai saat ini. Mereka semua karena menemukan Kecerdasan Kreatifnya. Lalu, mendayagunakannya bagi kelangsungan hidup umat manusia. Kecerdasan Kreatif muncul melalui proses tidak turun begitu saja dari langit. Para pemenang Nobel sungguh menerapkan Kecerdasan Kreatif yang ada dalam dirinya.

Kita semua memiliki kecerdasan Kreatif, termasuk guru sebagai pendidik maupun siswa. Setiap individu memiliki potensi kreatif. Bagimana posisi kecerdasan Kreatif dengan Kecerdasan Intelektual. Sampai saat ini Kecerdasan Intelektual yang dijungjung tinggi sebetulnya tidak bisa mewakili kecerdasan yang dimiliki individu secara utuh.

Karena kecerdasan intelektual hanya sebagian kecil dari seluruh potensi manusia secara menyeluruh. Untuk melihat Kecerdasan Kreatif yang dimiliki individu ada alat yang bisa dipakai mengukur. Dari hasil pengukuran maka terlihat kecerdasan kreatif yang ada dalam diri individu.

Ada empat tipe Kecerdasan Kreatif yaitu Intuitif, Inovatif, Imajinatif dan Inspirasional. Dalam buku ini jelaskan ke-empat tipe Kecerdasan Kreatif beserta disajikan tokoh-tokoh untuk masing-masing tipe.

Hanya saja buku ini masih menyajikan secara umum ke-empat tipe tersebut. Sehingga pembaca yang berminat untuk mengembangkan masing-masing tipe dalam konteks secara khusus masih terbuka lebar.

Dalam keterbatas buku ini sungguh memberikan pengetahuan yang bertambah tentang pemahaman tentang kecerdasan lain yang ada dalam diri individu. Ini sangat melengkapi kecerdasan yang telah ada sampai saat ini.

Bagi pembaca yang berminat terhadap kecerdasan memang sangat membantu. Terlebih bagi pelaku bidang pendidikan memberikan cakrawala berpikir tentang potensi peserta didik. Individu ternyata menyimpan potensi yang masih perlu di gali lebih dalam lagi. Sehingga dalam menumbuh kembangkan peserta didik banyak hal yang masih bisa diapresiasi.

Hanya masalahnya sistem pendidikan yang berlaku di negara kita masih lambat kemajuan dan perkembangannya. Sehingga bagi pendidik perlu keberanian untuk melakukan terobosan untuk mrngakomodir potensi peserta didik yang masih “tertidur”.

Pada setiap bab buku ini juga menyajikan kalimat-kalimat bijak yang memberikan penjeguhan serta pengutan bagi pembaca dan pihak-pihak yang interes terhadap pendidikan.

Maka buku ini layak dan perlu dibaca oleh pendidik, orang tua, lembaga pendidikan formal maupunn informal demia kemajuan dan perkembangan karakter peserta didik.